Exploring Little Europe at Farmhouse Lembang

by - 1:14 PM

Saya mau cerita tentang acara jalan-jalan saya Desember silam ke sebuah tempat wisata yang baru dibuka. Lokasinya kalau bisa dibilang masih nyerempet dikit dari Setiabudi tapi udah ke arah Lembang gitu. Namanya Farmhouse Lembang.

Saya penasaran soalnya waktu itu sering banget liat di Instagram. Tempatnya lucu, ibarat kata zaman sekarang mah tempatnya instagramable banget. Karena semakin penasaran dan pengen jalan-jalan juga (mumpung dapet pinjeman motor), akhirnya saya berangkat bareng Petek.

Waktu itu saya berangkat tanggal 22 Desember 2015, hari Selasa. Weekday tuh jatuhnya, ngarep-ngarepnya sih nggak bakal sepadat pas weekend. Sebelum berangkat saya berusaha untuk optimis tempatnya bakal sepi pengunjung. Tapi saya juga baru ngeh kalau itu udah mau akhir tahun dan mendekati libur Natal dan Tahun Baru. Tapi ya namanya udah pengen jalan-jalan, liat situasi di tempat deh.

Di jalan menuju Farmhouse, terbukti kita mulai tersendat di depan kampus UPI. Untungnya bawa motor bisa nyelip, tapi tangan kiri pegelnya ampun-ampunan karena bawa motor Vixion yang notabene pakai kopling. Sempet lewat jalan pintas, akhirnya kita nyampe di deket Farmhouse. Oke, padat banget yang mau ke arah Lembang. Saya sempet sengaja ngelewatin Farmhouse karena jalur untuk masuk ditutupi semacam tali pembatas gitu, karena posisi dari sebelah kiri dan Farmhouse berada di sisi kanan dari arah Setiabudi. Eh pas muter balik, tetiba udah dibuka lagi. Masuklah kami ke dalam area Farmhouse.

Untuk tiket masuk, dikenakan 20 ribu Rupiah per orangnya. Tapi tiket masuk ini bisa ditukar sama susu murni rasa vanilla atau stroberi lho. Lumayan kan sambil jalan-jalan di dalam, saya bisa sembari minum susu murni. Rasanya enak lho yang stroberi.



Areanya ternyata nggak begitu besar. Lalu prediksi saya ternyata salah total. Tempatnya... rame banget. Parah sih ramenya, celah buat jalan aja kecil banget. Oh iya, untuk masuk ke area Farmhouse setelah ambil susu murni, ada flow-nya. Pertama kita bakal ngelewatin lorong yang diarahin ke sebuah rumah besar. Rumah itu isinya berbagai macam pernak-pernik, pakaian, asesoris, dan lainnya bagi yang mau berbelanja. Toko roti juga ada di dalam rumah. 





Setelah itu, kami keluar dan barulah melihat area rumah-rumah bergaya Eropa. The European vibe is so strong in this place.




Pastinya di depan rumah-rumah itu cocok banget buat berfoto. Sepengamatan saya, di sana rumah-rumahnya berisi restoran dan cafe. Ada juga rumah yang jadi tempat sewa baju ala Eropa, lebih tepatnya di lantai 2. Jadi bagi yang mau sewa baju, coba naik ke lantai atas cafe yang tembok bangunannya dari bebatuan.





Setelah itu, di area belakang saya menjumpai sebuah lapangan hijau yang cukup besar. Di sana dipajang beberapa sepeda sebagai properti yang bisa dipakai kalau mau berfoto ria. Nah di spot ini juga oke untuk foto, khususnya dengan latar rumah Eropa dari kejauhan. Asli, kesannya memang nggak seperti di Bandung lho. Nuansa Eropanya juga terasa banget di sini. Selain lapangan, kalau mau duduk-duduk lucu bisa juga menempati bangku taman yang tersedia di sekeliling lapangan.



Nah setelah puas-puasin motret di lapangan ini, saya dan Petek melanjutkan tur mini di Farmhouse. Kami berjalan turun dari lokasi sebelumnya, lalu menemui area small zoo dan miniatur rumah Hobbit. Small zoo ini memelihara kelinci, aneka burung, kuda poni, domba, sampai reptil. Anak-anak pastinya senang kalau dibawa ke sini.




Lalu yang jadi spot favorit para pengunjung adalah miniatur rumah Hobbit. Kelihatannya memang mirip kok, apalagi pintu bulat khasnya. Untuk foto di depan rumah ini, orang-orang sampe ngantri lho.




Setelah puas keliling, saya dan Petek berjalan keluar melewati rumah yang pertama dilewati. Kami baru sadar kalau sebelum rumah itu, ada rumah kecil di sisi kiri yang ternyata jadi jalur menuju taman lainnya. Rumah kecil itu menjual aneka pernak-pernik, khususnya gembok kecil. Nah gembok ini kebanyakan dibeli untuk dipasang di sebuah jembatan nggak jauh dari tempat itu. Bagi para pasangan pastinya gatel pengen beli dan pasang gembok yang sudah diberi nama masing-masing.

Di sana juga cocok untuk foto-foto, namun areanya lebih kecil dan jalannya lebih sempit. Untuk bisa foto-foto di atas jembatan, seenggaknya 2 sampai 3 pengunjung bisa berdiri di sana dan harus bergantian.



So far jalan-jalan di Farmhouse cukup menyenangkan. Berhubung padat dan kecil tempatnya, jadi memang ruang gerak sedikit terbatas kalau lagi ramai. Tapi untuk konsep bisa dibilang oke, karena suasana Eropanya berasa banget. Kalau mau main ke sini, pastinya akan lebih santai kalau datang saat weekday. Farmhouse juga lumayan dekat dari Setiabudi jadi kalau ingin tempat wisata yang nggak begitu jauh, ini bisa jadi solusinya.

So, selamat liburan dan selamat jalan-jalan!

You May Also Like

1 comments