Saat membaca sinopsis di cover belakang buku, saya tertarik untuk membeli buku itu. Memang, ketika melihat nama pengarangnya, saya belum begitu familiar. Ketika tahu ia lulusan dari mana, itu pula yang menjadi faktor saya tertarik pada buku itu. Saat itu saya masih SMA, jadi ada antusiasme tersendiri ketika mengetahui orang yang merupakan lulusan fakultas tujuan saya dulu. Saya masih ingat persis harga buku tersebut, yakni 27 ribu Rupiah. Buku itu menjadi satu-satunya buku yang saya beli waktu itu. Drunken Monster, itulah buku yang saya beli waktu itu, karangan Pidi Baiq.
Kalau membaca post yang satu ini, saya teringat dengan berbagai macam kenangan yang terjadi sebelum, saat, dan sesudah festival budaya berlangsung....
Pada postingan sebelum-sebelumnya, saya pernah menulis “festival budaya” yang akan diselenggarakan oleh satu angkatan saya di kampus. Akhirnya, tahap itu sudah saya lewati. Dalam waktu yang cukup singkat, satu setengah bulan, saya bersama teman-teman sekelompok dan sekelas mempersiapkan segala kebutuhan yang akan disuguhkan pada festival budaya. Kelompok saya mendapat kesempatan untuk mempresentasikan budaya Jerman, sedangkan kelompok satu lagi mempresentasikan budaya Inggris. Selama proses pengerjaan, apa yang saya yakini kali ini betul-betul terasa; proses merupakan bagian yang paling melelahkan sekaligus menyenangkan.