Tepat dua minggu lalu saya menginjakan kaki saya untuk pertama kali di tanah Eropa, khususnya di Jaén, Spanyol. Berangkat tanggal 11 September, sampai di Madrid 12 September. Karena tiba malam hari dan capeknya luar biasa setelah melalui 3 connecting flights (asli, badan udah nggak ada rasanya pas sampai di hotel sambil gerek 2 koper besar), saya memutuskan untuk menginap semalam di Madrid sebelum berangkat ke Jaén esok harinya.
Dari Madrid ke Jaén ada beragam cara: kereta, bus, dan mobil. Kereta cukup mahal biayanya, yaitu €35 (silakan dikali Rp 16 ribu ya). Bus ‘hanya’ €19, sementara mobil menggunakan situs ‘blablacar’ (mirip Uber) mulai dari €19-€24. Lama perjalanan kereta dan bus hampir sama, yaitu sekitar 4-5 jam. Wah lama ya? Tapi itu bener-bener menempuh jarak jauh. Kalau nggak salah, Madrid-Jaén jaraknya 331 km.
Setibanya di Jaén saya dijemput oleh flatmate dan flat owner tempat tinggal saya selama di sini. Saya kaget juga sampai disamper keduanya (pake mobil pula) karena saya hanya berkomunikasi dengan flatmate dan nggak ada wacana dijemput pakai mobil. Padahal dari stasiun bus ke flat itu jaraknya kurang dari 1 km lho!
Di flat yang saya tempati, saya tinggal bersama ketiga teman baru yang juga mahasiswa UJA. Ada yang mahasiswa tingkat akhir, ada juga yang baru masuk seperti saya tapi mahasiswa S-1. So far, semuanya baiiiiikkk banget. Semuanya welcome dengan saya, bahkan membantu saya banget kalau ada apa-apa.
Ketiganya orang Spanyol, bisa ngomong bahasa Inggris sedikit. Alhasil, tiap hari saya ngomong bahasa Spanyol! Justru malah terbantu banget, karena sebelum studi saya mulai saya bisa membiasakan untuk mendengar dan berbicara dalam bahasa Spanyol full. Lagipula saat tiba di sini, kemampuan bahasa Spanyol saya masih rendah.
Lumayan banget selama dua minggu ini skill bahasa Spanyol saya meningkat, teman saya pun bilang awalnya saya hanya bisa mendengar omongan mereka pelan-pelan, sekarang sudah dalam kecepatan biasa (alias ngebut!). Plus saya ikut les bahasa di sini; peraih beasiswa dapat ikut kursus bahasa secara gratis. Dari kursus A1.1 sewaktu di Indonesia, sekarang jadi B1.1 di Spanyol. Deséame suerteeee!! (Wish me luck!)
Berhubung kuliahnya masih lama (23 Oktober), saya tergolong punya banyak waktu luang di sini. Selain menjalani aktivitas harian (makan, tidur, ngobrol, dan kursus bahasa hahaha), saya juga menyempatkan untuk jalan-jalan di sini. Jaén ini menarik loh, termasuk kota kecil tapi suasananya asik banget.
Sejauh ini, kesan tinggal selama 14 hari di Jaén sangat baik. Saya mulai beradaptasi dengan lingkungan, makanan, dan gaya hidup secara perlahan. Ada yang cukup mengagetkan, ada pula yang biasa-biasa aja. Semoga betah sampai beres kuliahnya!
Dari Madrid ke Jaén ada beragam cara: kereta, bus, dan mobil. Kereta cukup mahal biayanya, yaitu €35 (silakan dikali Rp 16 ribu ya). Bus ‘hanya’ €19, sementara mobil menggunakan situs ‘blablacar’ (mirip Uber) mulai dari €19-€24. Lama perjalanan kereta dan bus hampir sama, yaitu sekitar 4-5 jam. Wah lama ya? Tapi itu bener-bener menempuh jarak jauh. Kalau nggak salah, Madrid-Jaén jaraknya 331 km.
Setibanya di Jaén saya dijemput oleh flatmate dan flat owner tempat tinggal saya selama di sini. Saya kaget juga sampai disamper keduanya (pake mobil pula) karena saya hanya berkomunikasi dengan flatmate dan nggak ada wacana dijemput pakai mobil. Padahal dari stasiun bus ke flat itu jaraknya kurang dari 1 km lho!
Di flat yang saya tempati, saya tinggal bersama ketiga teman baru yang juga mahasiswa UJA. Ada yang mahasiswa tingkat akhir, ada juga yang baru masuk seperti saya tapi mahasiswa S-1. So far, semuanya baiiiiikkk banget. Semuanya welcome dengan saya, bahkan membantu saya banget kalau ada apa-apa.
Ketiganya orang Spanyol, bisa ngomong bahasa Inggris sedikit. Alhasil, tiap hari saya ngomong bahasa Spanyol! Justru malah terbantu banget, karena sebelum studi saya mulai saya bisa membiasakan untuk mendengar dan berbicara dalam bahasa Spanyol full. Lagipula saat tiba di sini, kemampuan bahasa Spanyol saya masih rendah.
Lumayan banget selama dua minggu ini skill bahasa Spanyol saya meningkat, teman saya pun bilang awalnya saya hanya bisa mendengar omongan mereka pelan-pelan, sekarang sudah dalam kecepatan biasa (alias ngebut!). Plus saya ikut les bahasa di sini; peraih beasiswa dapat ikut kursus bahasa secara gratis. Dari kursus A1.1 sewaktu di Indonesia, sekarang jadi B1.1 di Spanyol. Deséame suerteeee!! (Wish me luck!)
Berhubung kuliahnya masih lama (23 Oktober), saya tergolong punya banyak waktu luang di sini. Selain menjalani aktivitas harian (makan, tidur, ngobrol, dan kursus bahasa hahaha), saya juga menyempatkan untuk jalan-jalan di sini. Jaén ini menarik loh, termasuk kota kecil tapi suasananya asik banget.
Sejauh ini, kesan tinggal selama 14 hari di Jaén sangat baik. Saya mulai beradaptasi dengan lingkungan, makanan, dan gaya hidup secara perlahan. Ada yang cukup mengagetkan, ada pula yang biasa-biasa aja. Semoga betah sampai beres kuliahnya!
0 comments