Pindah ke kota baru apalagi di negeri berbeda pastinya akan
ada perubahan signifikan dari tempat tinggal lama, terutama budaya, cuaca, dan
gaya hidup. Sampai saat ini saya pun masih dalam tahap adaptasi. Ditambah dengan
perkuliahan saya yang belum dimulai, saya punya waktu luang untuk mengamati
seluk-beluk kota Jaén
(walaupun belum semuanya).
Anyway, ada kesan-kesan awal selama saya tinggal di sini. Mungkin bakal saya jabarin dalam
bentuk poin ya, soalnya bakalan banyak banget!
- Karena saya datang ke sini
di awal musim gugur, jadinya suhu di Jaén nggak seekstrem saat musim panas (bisa nyampe 40°C lho!). Udaranya dingin,
tapi mataharinya nyentring banget. Udara di sini juga kering parah,
alhasil beberapa hari di sini hidung saya kepenuhan sama darah beku yang
jadi upil.
- Sejuk sih, tapi bikin
kulit kering! Sewaktu di Jakarta saya agak males pake moisturizer dan body
lotion. Tapi sekarang di Jaén,
wajib hukumnya! Saya bahkan makin rajin pakai banyak moisturizer dicampur sunscreen
karena udara keringnya nggak enak banget, meskipun wajah saya tergolong
sangat berminyak. Selain itu saya juga sering semprot wajah pakai Hatomugi
skin conditioner karena bikin
adem dan nggak kering. Nyesel cuma bawa satu botol ke sini, huhuhu.
- Saya masih kaget dan aneh
dengan waktu matahari terbenam di sini. Di Jaén, mataharinya baru mulai terbenam pukul 8.30 malem. Jam
9 malem baru gelap. Kalau di Jakarta ‘kan mataharinya ‘menghilang’ pukul 6
sore.
- Toko-toko di sini buka
rata-rata pukul 9 pagi sampai jam 2 siang, lalu tutup dulu selama beberapa
jam. Jeda waktu ini dikenal sebagai siesta.
Saat siesta, orang-orang mengisi
waktunya dengan makan siang, nyemil, istirahat, ngobrol sama kolega, atau
bahkan napping. Baru lah sekitar
pukul 3.30 sore atau 4.30 sore aktivitas toko dimulai lagi sampai 9.30
malam. Saya sempet agak kaget juga sama jam siesta itu karena pernah mau ke copisterÃa (fotokopian) di kampus,
jam setengah 3 sore tutup dan saya harus nunggu sampe jam setengah 5 sore.
- Suasana di sini tenteram
banget. Nggak bising dan tenang. Walaupun malem-malem sepi luar biasa
(agak serem sih jadinya), tapi flatmate
saya bilang kalau kriminalitas di Jaén bisa
dibilang minim banget jadi di sini tergolong aman.
- Most of people here are extremely kind. Nggak hanya itu,
ketika mereka tahu saya kurang lancar ngomong bahasa Spanyol, mereka tetap
sabar dan membantu. Justru mereka senang mendengar foreigner yang bisa bahasa mereka.
- Setiap ketemu penghuni flat lainnya, kenal nggak kenal,
selalu saling menyapa, “Hola.” Kalau naik lift bareng atau papasan sebentar terus pisah, biasanya suka ngomong "Hasta luego." Ini juga berlaku ketika masuk dan meninggalkan toko. I
think this is a very nice gesture!
- Di jalan sering banget
ketemu anjing beragam ukuran dari yang kecil lucu banget sampe yang besar
garang tapi gemesin (tetep, nggak berani deket-deket karena takut).
Uniknya, saya NGGAK PERNAH lihat kucing di sini. Asli! Kucing liar pun
nggak pernah nemu. Mungkin karena rata-rata punya kucing indoor ya, jarang dibawa ke luar
rumah.
- SIDEWALK LEGA BUANGET. Akhirnya sodara-sodara, saya bisa jalan
kaki tenang, nggak diklaksonin motor yang lewat trotoar. Jalan kaki di
sini enak banget, asli (betis pun makin jadi, huahahaha). Bahkan saya ke
kampus jalan kaki, jaraknya 1,6 km ditempuh selama 20 menit. Di sini
jalanannya banyak tanjakannya terutama dari tempat saya ke pusat kota tua
di mana Catedral de Jaén
berada.
- Ketika pejalan kaki mau
menyeberang dan nggak ada lampu penyeberangan, mostly mobil di sini yang berhenti sampai pejalan kaki selesai
nyeberang. Bagi saya ini salah satu momen yang jarang banget bisa saya
rasain di Jakarta. Bahkan pernah saat nyeberang saya salah lihat jalur
(jalur kendaraan di sini kebalik, btw),
saya takut ketabrak mobil tapi malah berhenti di tengah jalan, hahaha sementara
mobilnya udah berhenti.
- Pakai plastik saat belanja
di sini kena charge €0.05, jadi mesti bawa kantong
sendiri kalau mau belanja dan makin irit.
- Kalau mau naik bus,
biayanya €0.98 sekali
naik. Ada banyak trayek bus di Jaén,
misalnya kampus UJA, centro de
ciudad, centro comercial,
dan lain-lain. Kalo mau cepet ke kampus atau mau pergi ke tempat yang agak
jauh, bus bisa jadi pilihan.
- Orang-orang di sini suka
banget fiesta alias party alias pesta. Udah nggak
heran, hahaha. Party-nya bisa di
rumah atau di diskotek. Tapi selama di sini belum lihat party-nya orang Spanyol kayak
gimana.
- Banyak yang suka nangkring
di cafeterÃa atau cervezerÃa untuk
ketemu temen-temen dan ngobrol. Di tempat tertentu ada resto/café yang
menyediakan tapas. Kalo nggak salah paham, tapas ini semacam makanan
pendamping ketika minum bir/coke/lainnya.
Ada banyak menu tapas yang bisa dipilih.
- Buku di sini? Muahalnyaaaa
ampun. Sedih sih soalnya mau beli buku jadi mikir-mikir banget. Untuk buku
kursus bahasa Spanyol B1.1 pun udah kena €20.50 (dikali Rp 16 ribu ya…). Ini belum sama buku buat
kuliah nanti. Huwaaa.
- Biaya hidup di Jaén tergolong rendah dibanding
Madrid. TAPI, biaya hidup di Jaén
lebih tinggi sedikit dari Jakarta. Saya dapet sewa kamar flat €150 per bulan tapi belum sama biaya air, listrik,
internet, dan gas. Itu tergolong menengah. Melihat fasilitas yang ada di
sini, lokasi flat yang strategis
walaupun 20 menit jalan kaki ke kampus, menurut saya harga sewa sudah
sepadan. Kebayang ‘kan tinggal
di Madrid mahalnya kayak apa?
- Untuk makanan, enak
semuanya hahaha. Di sini bisa nemu chorizo halal dan enak (chorizo ini the best, asli) juga lho! Bahan
makanan seperti sayuran (brokoli, kentang, tomat, dll.), buah (lemon,
melocoton, dll.) tergolong affordable
per kilonya. Produk dairy
seperti keju (yang muahalnya luar biasa di Jakarta), susu, butter, margarin, yogurt, dll. juga
termasuk murah. Chia seed seberat 150g pun harganya cuma €1. Ayam dan daging termasuk normal. Justru
yang mahal di sini itu seafood
dan kebanyakan dalam bentuk frozen.
Kalau mau beli kiloan yang fresh,
udangnya justru udah pada direbus. Ah iya, di sini banyak banget makanan
kalengan yang justru banyak digemari warga lokal.
- Produk harian seperti sampo, sabun cair, odol, dan obat kumur di sini ukurannya rata-rata jumbo, jarang nemu ukuran di bawah 1 liter, tapi harganya lumayan terjangkau mulai dari €0,99. Jadinya nggak perlu sering-sering belanja produk ini.
¡Hasta luego, amigos!