Kebetulan rambut saya jadi keriting semenjak kelas 5 SD sampai sekarang (ceritanya di sini). Zaman SMP, saya nyoba pakai conditioner nggak dibilas (yang seharusnya dibilas, bukan yang leave on). Tapi ending-nya saya nyerah. Saya nggak kuat sama lembabnya si conditioner yang nggak dibilas karena bikin gerah dan lengket. Jadi jangan coba pakai conditioner yang harusnya dibilas malah dibiarin ya. Asli, nggak enak banget rasanya di kepala.
Kemudian ketika duduk di bangku SMA, saya masih belum nemu produk yang cocok untuk menaklukkan rambut saya. Akhirnya saat memasuki zaman kuliah, saya mulai bereksplorasi dengan beragam cara dan bermacam produk demi ngempesin rambut megar.
Intinya saya ingin mencoba membagi cara yang saya gunakan untuk menaklukan rambut keriting yang kusut, megar, dan kering. Sebelumnya saya sempat googling tetapi rata-rata kebanyakan orang luar yang rambutnya keriting itu tipe 4 yang keritingnya udah kecil-kecil banget dan mendekati kribo. Ada juga yang tipe 3 (kebetulan saya tipe 3A), tapi sayangnya produk yang mereka gunakan kebanyakan tidak dijual di Indonesia. Sementara itu dari situs lokal, saya belum menemukan cara yang pas untuk saya coba.
By the way, silakan baca tentang tipe rambut keriting di sini dan di sini kalau belum tahu tipe rambut mana yang dimiliki.
Mungkin akan ada beberapa cara yang mungkin bikin dahi mengerenyit alias terkesan aneh, but somehow it works on me.
Jarang Sisir Rambut
Semakin sering nyisir, rambut makin megar. Rambut keriting kalau disisir malah pecah keritingnya; bentuk asli keriting bakal rusak, rambut jadi nggak menyatu, dan ujung-ujungnya makin berantakan. Makanya saya sisiran kalau mau keramas saja dan setelah keramas untuk merapikan rambut yang kusut.
Selebihnya? Saya nggak sisiran lagi pakai sisir biasa. Kalau rambut mulai kusut, saya biasanya sisir pakai jari. Cara itu akan lebih menjaga bentuk keriting dan meminimalisasi megar. Kalau ada yang malas pakai jari, bisa juga pakai sisir garpu yang giginya jarang-jarang.
Keramas Seminggu Dua Kali
Well bagi yang sangat higienis dan harus keramas tiap hari, mungkin cara ini bisa dilewatkan. Tapi saya merasakan dampak lebih baik pada rambut dari jarang keramas ketimbang frekuensi yang terlalu sering. Berdasarkan beberapa situs yang saya baca, kalau terlalu sering keramas, minyak alami di rambut akan hilang dan itu akan menyebabkan rambut jadi semakin kering. Saya sepakat karena kenyataannya sehabis keramas itu rambut justru lebih kering walaupun rasanya lebih lembut dan ringan.
Kalau memang perlu banget ngebasahin rambut, nggak perlu pakai shampoo-nya. Cukup gunakan conditioner. Ini sering banget saya lakuin, karena rambut keriting itu kuncinya adalah kelembaban. Kalau kering, it's such a disaster. Stok conditioner saya pasti paling cepat habis dibanding shampoo, karena conditioner lah yang lebih penting daripada shampoo; bikin rambut saya lebih halus dan lembab tanpa jadi lebih kering.
Avoid Hair Dryer
Saya kebetulan jarang sekali pakai hair dryer karena bakal memperparah kondisi rambut; jadi kering banget dan tambah megar. Ada pula yang menyarankan pakai difusser, tapi ya itu kan belum tentu punya atau mudah didapat. Jadinya saya memilih cara alami saja, yaitu dibiarkan kering sendiri. Kalau mau lebih cepat, tinggal duduk atau berdiri di depan kipas angin. Cara ini bisa menjaga bentuk asli keritingnya. Bahkan menurut saya, rambut keriting yang baru kering itu bisa dibilang 'curl at its finest'. Bentuknya masih asli, rambut masih berasa ringan banget, dan nggak megar.
Ada lagi cara yang oke untuk ngeringin rambut, yaitu 'dibungkus' pakai kaos. Saya pernah coba saat keramas malam hari; setelah dikeringkan pakai handuk, saya balut rambut pakai kaos. Hasilnya? Ternyata rambut saya jadi lebih terjaga bentuk keritingnya dan nggak berasa kasar. Tips ini saya dapat dari beberapa situs terkait rambut keriting.
Colored Curly Hair = Extra Maintenance!
Dari 2013, saya sudah mulai coba-coba mewarnai rambut. Saya kepengen punya warna rambut ash yang undertone-nya biru, bukan coklat kemerah-merahan (ini saya sebel banget). Apalagi, Agustus 2015 saya mem-bleach rambut bagian dalam sebanyak tiga kali karena ingin saya timpa warna abu-abu atau biru. Alhasil semakin sering saya cat rambut, semakin rusak pula rambut saya.
Kira-kira itu cara yang biasa saya lakukan untuk merawat rambut keriting yang kering dan mudah kusut. Di postingan berikutnya, saya mau menceritakan tentang produk-produk rambut yang biasa saya pakai untuk mengatasi masalah serupa, khususnya rambut keriting yang sudah diwarnai berkali-kali.
Adios and see you on the next post!