A Surprise for Mariva!
Mungkin ini agak telat, tapi gua bersemangat untuk memposting cerita satu ini. Hehehe
Well, salah satu teman dekat gua sejak kelas X, si seniman handal yang nyentrik, lucu, dan selalu ceria bernama Dhienda Mariva alias Dhienda alias Maripeh alias @dhiendadhie merayakan ulang tahunnya yang ke-18 pada tanggal 25 Maret 2011. Sayangnya gua bersama teman-teman dari X-2* nggak bisa memberikan suprise untuk dia saat hari ultahnya karena dia sudah punya acara bersama teman sekelasnya. Tapi, kami merencanakan sebuah surprise untuk Dhienda esok harinya.
Mungkin agak kejam, tapi kami semua senang memberikan surprise yang satu ini. Karena Dhienda sering jadi yang 'terkejam' setiap surprise ulang tahun yang lain (sorry bro, hihihi), yang satu ini bisa dibilang ajang balas dendam kita semua.
Sekitar jam 10, gua bersama Hanna, Gilang, Bulbul, Yuyun, Rully, Jodi, dan Desta ngumpul di rumah Dhienda. Kebetulan yang mau dikasih surprise masih les, jadi kita punya waktu untuk bersiap-siap. Kita menyiapkan 'racikan spesial' buat Dhienda, yang isinnya ada telur busuk, terasi, tepung, bawang merah, bawang putih, terasi, dan beberapa daun dan ranting yang dicampur asal-asalan. Wiiiih baunya..., gak kuat nyium baunya! Nggak hanya itu, gua mencetuskan ide 'jahat' sebelumnya. Jadi, pas Dhienda masuk ke kamarnya, kita kasih kejutan buat dia dengan memberikan sebuah kue ulang tahun. Tapi, di tengah-tengahnya, gua, Hanna, dan Yuyun sembunyi di dalam kamar mandi seakan kita bertiga nggak datang saat itu. Kita bertiga siap-siap didalam kamar mandi untuk memberi kejutan tambahan; mengikat Dhienda dengan tali rapia seluruh badan dan menutup kepalanya memakai kantong plastik. Ide gila. Haha
Rencana itu tetap dijalankan. Saat Dhienda sampai di rumahnya, semuanya langsung grasak grusuk, siap-siap di posisi masing-masing. Then, Dhienda masuk ke kamarnya dan kita langsung muncul dihadapannya. Yang ulang tahun seneng-seneng aja, dia nggak tau rencana selanjutnya. Hihihi. Gua, Hanna, dan Yuyun yang sembunyi di dalam kamar mandi, terpaksa kepergok sembunyi gara-gara Dhienda nyadar kenapa pintu kamar mandi gerak-gerak sendiri. Yaah memang payah persembunyian kita, haha. Nah, kita bertiga keluar dan mulai mengelilingi Dhienda. Saat Dhienda mau make a wish, inilah yang terjadi:
Setelah kita bawa Dhienda keluar rumah, kantong plastik dibuka. Dia tahu bakal diapakan oleh kami semua dan langsung siap-siap.
Setelah disiram, kita semua langsung kabur!! Cardigannya yang penuh dengan tepung dan racikan yang menjijikan itu langsung dibuka dan menyerbu kita semua! Gua bersama anak cewe lainnya langsung lari ke kamar Dhienda, dan gua langsung menahan pintu supaya Dhienda nggak bisa masuk. Sedangkan Jodi, Rully, dan Gilang langsung dikejar! Mereka lari-larian sampe Galas! Saat itu juga Dhienda jadi ganas, siap menyerbu siapapun dengan cardigannya! Gile, anak cowo aja larinya kekejar, gimana gua?? Gua pernah ketangkep Dhienda saat ulang tahunnya yang ke-17 dan dia langsung meper ke jaket guaaaaa.
Setelah cukup lama sembunyi, ada yang datang. Malang nasib si Anggi, baru datang udah dipeperin Dhienda. Anggi masuk ke kamar dan baunya nggak nahan! Dia pulang lagi dan mau ganti baju. Setelah Anggi, ada Dini. Dini masuk ke kamar kita, dia bilang kalau Dhienda udah berhenti dan mau foto-foto. Ternyata eeeh ternyataaa, itu cuma tipuan! Dalam keadaan pintu terbuka, Dhienda langsung masuk ke kamar, menyerbu orang yang ada di dalam kamar. Gua yang ada di belakang pintu bener-bener kaget dan langsung kabur keluar tanpa memakai sendal! Gua bener-bener parno saat itu juga, karena incaran utama Dhienda adalah Hanna dan gua! Hanna udah kena, tinggal gua. Gua langsung ngacir ke parkiran motor dan kabuuuuur.
Emang konyol sih gua malah kabur, tapi gua saat itu panik parah. Naik motor gak pake sendal (malah beli sendal jepit lagi di warung samping sekolah), dan lihat keadaan luar rumah Dhienda dari jarak jauh. Gua ketemu Bulbul yang pulang duluan, dia bilang udah nggak kejar-kejaran lagi. Tapi itu belum cukup bikin gua tenang. Yaah akhirnya gua pulang dan di rumah gua langsung sms Hanna. Ternyata mereka lagi ditraktir makan! Yaah sayang banget sih tapi tak apa, yang penting gua selamet. Hihihi. Gua sempat nelepon Hanna, dan mereka cuma bisa ketawa saat gua cerita tentang ketakutan gua. Hahahaha
Well, hari itu bener-bener seru. Walaupun gua salah satu otak dibalik rencana ini, gua malah pulang duluan. Hahahaha bener-bener cari aman. I hope you like our surprise, Dhien! Haha ;p
1 comments
Waaah waaaaaaaaaah gw baru baca! Hihihihihihiiiii suka sekaliiiiiiiiiii sangaaat bangeeeeeeeeeet bangetaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaan wooohooo
ReplyDelete